Bakal Bangun Sumur Resapan di Hutan Kampus

SURABAYA, Jawa Pos – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) akan membuat sumur resapan dan lubang biopori pada awal tahun depan. Fasilitas konservasi tersebut dibuat untuk mencegah banjir. Rencananya, ada delapan sumur resapan plus puluhan lubang biopori yang ditanam di kawasan hutan kampus Lidah Wetan.
SURABAYA, Jawa Pos – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) akan membuat sumur resapan dan lubang biopori pada awal tahun depan. Fasilitas konservasi tersebut dibuat untuk mencegah banjir. Rencananya, ada delapan sumur resapan plus puluhan lubang biopori yang ditanam di kawasan hutan kampus Lidah Wetan.
Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sarana-Prasarana Unesa Suprapto menyatakan, sumur resapan itu nanti mempunyai diameter 1–1,5 meter dengan kedalaman hingga 100 meter. Sementara itu, lubang biopori nanti berdiameter 30–40 sentimeter dengan kedalaman sekitar 10 meter.
”Kami sudah punya rancangannya,” ujarnya kemarin (12/8).
Sumur resapan dan lubang biopori tersebut dibuat karena tanah di hutan kampus Unesa di Lidah Wetan adalah tanah lempung yang sulit menyerap air. Tanah jenis itu tidak mampu menampung air ketika musim hujan, sementara pada musim kemarau, tanahnya cenderung kering hingga retak-retak. ”Kalau disiram air secara manual pun, tidak terserap airnya,” imbuh Suprapto.
Tanah jenis itu menyebar dari kawasan barat Surabaya di Wiyung hingga area utara di kawasan Tanjung Perak. Karena itu, kawasan tersebut rawan banjir ketika hujan turun. Untuk itu, kata Suprapto, harus ditanami lebih banyak pohon.
Unesa kini menambah pepohonan di kawasan hutan kampus. Mulai pohon jeruk, mangga, hingga pohon-pohon bunga. Tujuannya, tanah di hutan kampus itu lebih mampu menyerap air dengan bantuan akar-akar pohon yang kuat.
Dia berharap hal tersebut dapat membantu Pemkot Surabaya untuk mengurangi banjir, terutama di kawasan barat Surabaya. Sebab, hutan kampus Unesa mempunyai area yang cukup luas, yakni sekitar 5 hektare (ha). Jika hutan tersebut lebih maksimal dalam upaya konservasi, banjir di area barat dapat lebih dicegah.
Sumber: PressReader.com - Digital Newspaper & Magazine Subscriptions
Share It On: