Menristek Launching Robot KECE Kedua Unesa yang Punya Fitur Terapi Musik

Surabaya - Menristek Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, launching robot Kreatif Energik Cantik dan Elegan (KECE) generasi kedua buatan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Launching digelar secara daring.
Robot KECE ini memiliki tujuh fitur unggulan, yang digunakan untuk membantu tenaga medis dalam penanganan pasien COVID-19.
Tujuh fitur unggulan dari robot KECE ini yaitu, dapat menarik trolley, rak pembawa logistik, komunikasi dua arah, UV sterilisasi, pengukuran suhu jarak maksimal 5 meter, oxymeter wireless dan terapi musik.
Menristek Bambang meminta Unesa untuk tetap melahirkan teknologi perbaruan, yang dibutuhkan masyarakat dan low budget. Robot KECE generasi kedua juga diapresiasi. Terlebih ada terapi musik untuk pasien COVID-19 dan berharap generasi ketiga hadir dengan fitur lebih canggih.
"Generasi ketiga bisa menuju pasien dengan sendiri, bisa digunakan di hotel ataupun kafe. Selamat kepada Unesa menghasilkan robot KECE ini sifatnya masukan, generasi kedua ini fungsi kesehatan dilakukan pengukur suhu dan oxymeter. Generasi ketiga mengenai perintah, sehingga tidak manual," kata Bambang saat launching secara daring, Kamis (17/9/2020).
Bambang menjelaskan, robot KECE generasi ketiga harus memposisikan sedekat mungkin dengan fungsi yang dikerjakan perawat. Seperti ditambahkan tekanan darah, kemudian ditambahkan lagi dengan artificial intelligence untuk melajukan deteksi secara menyeluruh.
"Bisa membuat sikap bagaimana kondisi pasien. Infus pasien tersebut, infusnya masih oke, masih banyak atau mau habis. Sehingga robat ini menggantikan perawat dan membantu tenaga medis kita tidak agar tidak terpapar virus COVID-19," jelasnya.
Rektor Unesa Prof Nurhasan mengatakan, robot KECE generasi kedua dilengkapi terapi musik dan sudah dikembangkan oleh negara-negara maju, untuk mengurangi paparan virus. Untuk itu, Unesa memikirkan bahwa hal itu baru dan belum ada yang meneliti terkait dengan terapi musik di Indonesia.
"Melalui robot kedua kita bisa masukkan. Harapannya, ketika ada persoalan kelelahan dan pasien ini ada persoalan psikologi tidak hanya COVID-19 saja, tapi dia stress, imunnya menurun. Dengan terapi musik itu bisa membantu meningkatkan imun pasien," kata Nurhasan.
Selain itu Nurhasan menyampaikan, robot KECE bisa dimanfaatkan tim medis. Sebab, robot KECE generasi kedua bisa memutar musik sesuai dengan keinginan.
Robot ini diutamakan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 antara tim medis dan pasien. "Padahal sudah memakai APD tapi masih terpapar. Harapannya dengan robot KECE ini bisa membantu tim medis untuk akumulasi itu," pungkasnya. (sun/bdh)
Share It On: