Program “Bansa Dinoyo” Sebagai Ide Kreatif Tim PPK HMJ BK UNESA untuk Mengolah Sampah

PPK Ormawa merupakan kepanjangan dari Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan. PPK Ormawa diselenggarakan oleh Belmawa Dikti dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja perguruan tinggi dalam memperkuat kapasitas ormawa agar mampu menjadi organisasi kemahasiswaan yang kompeten, modern, berkarakter, dan cinta tanah air. Selain itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ormawa dan kompetensi mahasiswa serta menginisiasi kemajuan wilayah desa atau kelurahan di Indonesia sesuai topik PPK Ormawa. Sistem seleksi yang digunakan dalam pelaksanaan PPK Ormawa terbagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama adalah seleksi internal proposal tingkat fakultas dan universitas. Kemudian dilanjutkan dengan seleksi proposal oleh belmawa dikti yang kemudian diakhiri dengan pemaparan dan wawancara proposal.
Topik yang diusung oleh tim PPK HMJ BK adalah rumah sampah digital yang bertemakan “Bansa Dinoyo Sebagai Upaya Optimalisasi Zero Waste 4.0 di Desa Dinoyo”. Dalam program ini, konsep kegiatannya adalah perbaikan sistem pengelolaan sampah berbasis aplikasi dengan tujuan untuk mengurangi tingginya jumlah sampah yang ada di Desa Dinoyo, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto, Jawa Timur. Aplikasi tersebut bernama "Bansa Dinoyo". Dengan aplikasi tersebut, masyarakat Desa Dinoyo dapat menjual sampah anorganik dan menukarkan dengan poin yang poin tersebut dapat ditukarkan dengan uang. Fitur-fitur yang tersedia cukup banyak dan sangat menunjang terlaksananya kegiatan ini. Selain kegiatan penukaran sampah anorganik, sampah organik yang ada di Desa Dinoyo juga akan diolah menjadi pupuk organik dan diharapkan untuk selanjutnya pupuk tersebut dapat didistribusikan. Seluruh kegiatan ini berpusat di rumah sampah yang dibangun oleh tim PPK HMJ BK di Desa Dinoyo. Dalam pelaksanaan program ini, tim PPK HMJ BK juga tidak lupa menggandeng kader-kader yang berasal dari warga Desa Dinoyo. Sehingga ketika nanti tim PPK sudah selesai berkegiatan di Desa Dinoyo, masyarakat desa dapat melanjutkan program ini.
Alasan tim PPK menggunakan konsep rumah sampah digital dikarenakan di Desa Dinoyo ini sistem pengelolaan sampahnya perlu diperbaiki. Masyarakat Desa Dinoyo juga sudah mulai mengenal digitalisasi. Sehingga tim PPK menggunakan konsep tersebut. Menumpuknya sampah di beberapa titik di Desa Dinoyo menarik tim PPK HMJ BK untuk memilih program rumah sampah digital sebagai alternatif pemecahan masalah tersebut. Selain itu, banyak warga sekitar yang menanam tanaman hias dirumah yang pastinya membutuhkan pupuk untuk merawat tanaman tersebut. Untuk itu, tim PPK dari tim PPK HMJ BK selain ingin membantu menangani masalah sampah tim PPK juga ingin mengolah sampah organik menjadi pupuk untuk menambah nlai produk Desa Dinoyo.
Pengurus Desa Dinoyo, terutama Kepala Desa Dinoyo menerima tim PPK dengan kesan yang sangat baik dan mempersilahkan tim PPK untuk menjalankan program di Desa Dinoyo. Beliau senang karena akan ada program yang dijalankan di Desa Dinoyo, harapannya program ini dapat berjalan dan membawa perubahan yang lebih baik bagi Desa Dinoyo. Pada awalnya, warga sekitar menerima tim PPK dengan anggapan bahwasannya tim PPK melakukan KKN di Desa Dinoyo. Namun, setelah tim PPK melakukan pendekatan dan sedikit penjelasan kepada warga terkait program yang tim PPK usung akhirnya warga mulai mengerti dan mendukung program tim PPK ini.
kan dihadapi adalah kurangnya atau tidak berjalannya karang taruna di Desa Dinoyo yang pada awalnya akan dijadikan sebagai kader bank sampah dan pengolahan pupuk sehingga sampai saat ini Tim masih belum dapat menentukan SOP mengenai rumah bank sampah.
Untuk mengatasi tantangan dalam penentuan kader rumah bank sampah, Tim akan berusaha sesegera mungkin untuk membangun keakraban dengan remaja desa Dinoyo sehingga dapat menemukan pendekatan yang ada dan dapat memudahkan tim untuk menemukan kader rumah bank sampah meskipun tidak berjalannya karang taruna desa dinoyo.
Tim PPK HMJBK berharap agar kegiatan ini dapat menyelesaikan permasalahan sampah yang ada di Desa Dinoyo. Selain itu, program ini dapat tetap berjalan dan bermanfaat bagi warga desa meskipun tim sudah tidak berasa di desa lagi.
Tim PPK menargetkan kegiatan ini rampung pada bulan November. Adapun secara khusus, target terselesaikannya pembangunan rumah sampah adalah pada bulan September. Kemudian setelah itu, rumah sampah mulai beroperasi. Ketika seluruh program sudah berjalan dengan lancar, maka, setelah bulan November, seluruh kegiatan akan dilanjutkan oleh masyarakat setempat. Sementara tim PPK akan membantu monitoring.
Share It On: