Unesa Ciptakan Drone Disinfeksi Untuk Bantu Masyarakat Sterilkan Tempat Tinggal

SURABAYA, Jawa Pos – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) membantu masyarakat dengan pengadaan Drone KECE. Nama terakhir adalah singkatan dari Kreatif, Energik, Cakap, dan Elegan.
Drone KECE dapat dimanfaatkan untuk menyemprotkan disinfektan. Pembuatan drone itu dilakukan karena selama ini banyak warga yang kerepotan jika akan melakukan disinfeksi di lingkungan tempat tinggalnya.
Rektor Unesa Prof Dr Nurhasan mengatakan, insiatif itu merupakan niat kampus dalam memanfaatkan teknologi, khususnya sebagai salah satu upaya pencegahan persebaran virus SARSCov-2. ”Drone ini mampu bermanuver ke tempat-tempat yang luas. Drone KECE dibuat oleh tim kami agar mempunyai kemampuan khusus untuk menjangkau rumah-rumah dari atas,” katanya saat peluncuran Drone KECE kemarin (4/9).
Nurhasan menambahkan, dalam satu kali terbang, Drone KECE bisa menyemprot hingga 16 liter cairan disinfektan. Drone tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di Jawa Timur jika ingin melakukan disinfeksi. Khususnya warga perkampungan, perumahan, dan lingkungan lainnya yang membutuhkan penyemprotan disinfeksi dengan cepat dan efektif. Unesa juga siap menyediakan cairan disinfektan jika warga membutuhkan. Sebab, para mahasiswa Unesa telah memproduksi disinfektan sebagai salah satu program kuliah kerja nyata (KKN).
Dosen Fakultas Teknik Unesa yang juga memimpin tim riset Drone KECE Arif Widodo mengatakan, pihaknya sudah mempunyai dua unit Drone KECE. Tiap drone memiliki enam baterai yang bisa beroperasi selama 10 menit. Dengan demikian, masing-masing drone dapat melakukan penyemprotan disinfektan selama satu jam dalam satu kali terbang.
Drone itu bisa diterbangkan dengan ketinggian maksimal 20 meter. ”Kalau untuk jarak, tergantung kondisi baterainya nanti,” ucap Arif.
Dengan ketinggian maksimal yang dapat dicapai itu, drone tersebut juga cocok digunakan untuk disinfeksi di tanah lapang. Dengan demikian, penggunaannya tidak terbatas di lingkungan yang padat penduduk.
Karena ukuran drone besar, aspek keselamatan dalam pengoperasian drone sangat penting. Arif mengatakan, jangan sampai penerbangan drone itu justru mengganggu aktivitas publik di luar ruangan. ”Jadi, kita juga menjaga pengoperasiannya supaya tidak membahayakan orang,” ungkapnya.
Ke depan, pihaknya terus melakukan riset Drone KECE. Arif ingin meningkatkan kapasitas Drone KECE. Tujuannya, durasi beroperasinya drone dalam sekali terbang bisa lebih dari satu jam sehingga penggunaannya lebih praktis.
Share It On: